Ansu Fati di Ambang Kepindahan ke Monaco, Negosiasi dengan Barcelona Masih Alot

Ansu Fati kembali menjadi sorotan di bursa transfer musim panas 2025. Bukan karena aksi gemilang di lapangan, melainkan karena ketidakjelasan masa depannya bersama Barcelona. Pemain berusia 22 tahun ini santer dikabarkan akan meninggalkan Camp Nou, dengan AS Monaco muncul sebagai kandidat kuat tujuan berikutnya.

Klub Ligue 1 itu tertarik menjadikan Fati sebagai proyek kebangkitan karier. Meski pernah dijuluki sebagai "penerus Messi", performa Fati menurun drastis akibat cedera dan ketatnya persaingan di skuad utama Blaugrana. Monaco melihat peluang untuk menghidupkan kembali potensi sang pemain dalam suasana baru yang lebih kondusif.

Namun hingga pertengahan Juni, kesepakatan antara Barcelona dan Monaco belum juga tercapai. Kendala terbesar terletak pada format transfer: Barcelona menginginkan klausul pembelian wajib dalam skema peminjaman, sedangkan Monaco bersikukuh dengan klausul opsional. Klub Prancis itu ingin mengevaluasi performa Fati sebelum membuat komitmen permanen.

Tak hanya itu, persoalan gaji turut memperumit negosiasi. Monaco dilaporkan hanya siap menanggung sekitar 40% dari total gaji Fati—angka yang dianggap terlalu tinggi untuk standar Ligue 1. Barcelona kini harus memutuskan apakah akan menutupi sisa gaji tersebut atau mencari jalan tengah agar proses transfer tetap berjalan.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa Fati akan segera kembali dari liburan untuk mempercepat finalisasi transfer. Waktu menjadi faktor krusial, karena jika kesepakatan rampung sebelum akhir Juni, sang pemain akan mendapat keuntungan fiskal berdasarkan aturan pajak di Prancis—sebuah insentif penting bagi semua pihak.

Barcelona juga ingin menyelesaikan transaksi sebelum pramusim dimulai pada awal Juli. Pelatih anyar Hansi Flick membutuhkan kejelasan skuad demi mempersiapkan musim dengan optimal. Bagi Fati, Monaco bisa menjadi panggung baru untuk kembali bersinar—jika kesepakatan akhirnya benar-benar diteken.

Kini, nasib Ansu Fati tergantung pada pena yang belum menyentuh kertas kontrak. Sampai momen itu tiba, masa depannya masih terombang-ambing di antara harapan dan ketidakpastian.