Gian Piero Gasperini Kritik Akademi Sepak Bola Italia: Terlalu Fokus pada Fisik, Lupakan Teknik

BERGAMO – Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, melontarkan kritik tajam terhadap sistem pembinaan pemain muda di Italia. Dalam sebuah pertemuan di Bergamo, Gasperini menyoroti bagaimana akademi sepak bola di negaranya terlalu fokus pada aspek fisik, sehingga mengorbankan pengembangan teknik pemain muda. Menurutnya, pendekatan ini justru menghambat lahirnya talenta-talenta lokal berkualitas.
Gasperini, yang sukses membawa Atalanta bersaing di papan atas Serie A, menilai bahwa pengembangan pemain seharusnya berfokus pada kualitas teknik, bukan sekadar mengejar kemenangan jangka pendek. “Kita melakukan kesalahan besar karena lebih memilih pemain yang tinggi atau besar, padahal itu tidak membantu menciptakan juara. Akhirnya, tim kita justru dipenuhi pemain asing,” jelasnya.
Pelatih berusia 66 tahun itu bahkan menyebut Barcelona sebagai contoh ideal. Klub asal Spanyol tersebut dinilai berhasil menciptakan pemain bertalenta meskipun dengan postur tubuh biasa. Gasperini menyoroti pemain muda seperti Lamine Yamal yang dikembangkan dengan pendekatan teknik tinggi, sesuatu yang menurutnya jarang terjadi di Italia. “Di Spanyol, mereka menghormati karakteristik bangsa Mediterania yang fokus pada teknik, bukan fisik,” tambahnya.
Kritik Gasperini juga menyasar mentalitas kompetitif yang terlalu dini di usia muda. Ia prihatin melihat anak-anak kehilangan kebebasan bereksperimen karena tekanan dari orang dewasa. “Di usia enam tahun, sudah ada turnamen dengan orang tua berkelahi di tribun. Ini menciptakan atmosfer yang buruk dan tidak mendidik,” ujar Gasperini.
Sebagai pelatih yang memulai karier dari level junior, Gasperini merasa sistem saat ini gagal dalam misi menciptakan pemain berkualitas jangka panjang. Ia menekankan bahwa akademi seharusnya menjadi tempat untuk mengasah potensi teknik dan membangun kecintaan terhadap permainan, bukan sekadar mencari kemenangan instan.
Melalui kritiknya, Gasperini berharap ada reformasi besar dalam filosofi pembinaan sepak bola muda di Italia. Baginya, masa depan sepak bola nasional hanya bisa cerah jika fondasi pengembangan pemain muda dibangun di atas dasar teknik, kreativitas, dan semangat bermain yang sehat.